Pada tahun 1931, Keshogunan Tokugawa tetap berkuasa, menandai tahun ke-64 era Meiji. Memegang monopoli atas “Dragon Vein” yang baru ditemukan, pemerintah memimpin Jepang menuju periode Edo yang lebih maju. Selama masa ini, pasukan elit algojo yang disebut “Nue” bertugas membela Keshogunan dari institusi pemberontak yang dikenal sebagai “Kuchinawa.” Sebagai pemilik toko buku Tsuyukasa, Sawa Yukimura menjalankan bisnis sehari-hari toko secara tidak mencolok. Tapi di balik layar, dia berusaha membalas dendam terhadap orang yang membantai suku dan keluarganya. Dengan kemampuan khusus untuk mengubah darah birunya, Sawa bergabung dengan Nue setelah dijanjikan informasi mengenai target balas dendamnya: Janome, pemimpin Kuchinawa.